SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT KU

BLOG ini tentang masalah PIK remaja dan masalah- masalah yg lain

Sabtu, 15 Januari 2011

Ditemukan Monyet Hidung Pesek di Myanmar


Naypyidaw - Sebuah tim ahli primata internasional menemukan spesies baru monyet di wilayah hutan terpencil di Myanmar Utara. Seekor kera hidung pesek dan berbulu lebat ini diberi nama Rhinopithecus Strykeri.

Informasi awal mengenai keberadaan monyet hidung pesek ini berasal dari para pemburu lokal yang melaporkan adanya jenis monyet dengan bibir yang sangat menonjol dan lubang hidung lebar. Mereka mengatakan melihat spesies itu di wilayah Himalaya timur hingga timur laut Negara Bagian Kachin.

Thomas Geissmann, ahli biologi dari Universitas Zurich-Irchel yang memberikan gambaran taksonomi monyet tersebut mengatakan monyet hidung pesek memiliki bulu berwarna hitam di hampir seluruh tubuhnya. Ada pula bulu berwarna putih di yang menjuntai di bagian dahi, dagu dan area perineum atau di sekitar alat kelamin, serta memiliki ekor yang panjangnya satu setengah kali panjang badannya.

Disematkannya kata Strykeri pada nama latinnya Rhinopithecus Strykeri, menurut Geissmann, untuk menghormati Jon Stryker, Pendiri Yayasan Arcus yang mendukung proyek tersebut. Namun dalam dialek lokal, monyet itu ternyata sudah punya nama sendiri, yakni Mey Nwoah yang artinya "monyet berwajah terbalik".

Menurut warga sekitar, monyet tersebut mudah dijumpai ketika musim hujan. Saat air hujan turun, hidung pesek monyet yang bentuknya sedikit menengadah ke atas sering kemasukan air hingga membuatnya bersin. Untuk menghindari kemasukan air hujan, monyet ini sering kali duduk dengan kepala terselip di antara lutut.

Frank Momberg, Koordinator Fauna & Flora Internasional untuk kawasan Asia Pasifik mengatakan spesies ini memiliki habitat di daerah Sungai Maw dengan area distribusi sekitar 270 kilometer persegi. Populasinya juga diperkirakan tidak banyak, hanya 260-330 ekor, oleh karenanya spesies ini termasuk fauna yang terancam punah.

Secara geografis, monyet ini terisolasi dari jenis monyet lainnya karena habitatnya dikelilingi Sungai Mekong dan Sungai Salween. Pada musim panas, sekitar Mei hingga Oktober, monyet ini bermukim di daratan tinggi dan hutan beriklim campuran. Sementara pada musim dingin mereka baru turun dan mulai mendekat ke desa setempat untuk mencari makanan.

Sejumlah monyet hidung pesek juga pernah ditemukan di wilayah Cina dan Vietnam. Namun baru kali ini didapati spesies monyet hidung pesek di Myanmar. Seluruh jenis monyet hidung pesek dinyatakan terancam punah karena perburuan, tergusurnya tempat hidup mereka akibat pembalakan liar, dan perubahan iklim.

Para ahli biologi yang dipimpin Ngwe Lwin dari Biodiversity And Nature Conservation Association Myanmar didukung tim internasional ahli primata dari Fauna & Flora International (FFI) dan People Resources and Biodiversity Foundation menemukan spesies baru pada awal tahun ini dan telah ditulis dalam American Journal of Primatologi.

Jumat, 14 Januari 2011

Beredar kabar Irfan Bachdim bakal dicoret dari Timnas Indonesia


Beredar kabar Irfan Bachdim bakal dicoret dari Timnas Indonesia.
Berita fenomenal kali ini datang dari Irfan Bachdim keluar dari Timnas Indonesia. Beredar kabar jika nasib Irfan Bachdim di Timnas Indonesia akan berakhir. Hal ini dikarenakan klubnya Persema memilih keluar dari LSI dan lebih memilih ke LPI. Padahal PSSI tidak mengakui keberadaan Liga Premier Indonesia.

Nasib Bachdim di timnas memang menjadi tanda tanya menyusul bergabungnya Persema Malang dalam ajang kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Tidak hanya Bachdim, nasib Kim Jeffrey Kurniawan yang bergabung bersama klub Persema juga sama. Sebelumnya, Pelatih Persema, Timo Scheunemann usai memimpin latihan di Stadion Gajayana Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 30 Desember 2010, menjelaskan bergabungnya Kim ke Persema adalah kehendak Kim bukan berdasarkan paksaan Persema.

HIV


ISTILAH HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).

HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2.

HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.

HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).
Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B (di Amerika dan Eropa), A dan D (di AFRIKA), C (di Africa dan Asia).
Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan.
47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.

Penularan
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV .


Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update December 2004).
Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah..
Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.

NARKOBA

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.


Penyebaran
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Efek
• Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
• Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
• Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
• Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
• Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian
Jenis
• Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
• Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
Kontroversi
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern "Cannabis indica" yang berasal dari India dengan "Cannabis sativa" dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
Pemanfaatan
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
• Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
• Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
• Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

JADI ATASILAH NARKOBA


pengertian NAPZA dan dampak peyalah gunaannya



Pengertian Napza

Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya) adalah zat-zat kimiawi (obat-obat berbahaya) yang mampu merubah perasaan, fungsi mental dan prilaku seseorang ( Kamus Narkoba BNN 2006)

NAPZA terdiri dari 4 kategori sebagai berikut:

a. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

b. Alkohol

Alkohol adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi menekan saraf pusat.

c. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

d. Zat Adiktif Lainnya

Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi, seperti lem dan whipped cream.

Jenis-Jenis Napza

Jenis-jenis NAPZA dapat dikelompokkan menjadi 4:

a. Berdasarkan bahan (natural dan sintesis)
b. Berdasarkan efek kerja (merangsang, menekan dan mengacaukan sistem saraf pusat)
c. Berdasarkan cara penggunaan (oral, injeksi, melalui luka, menghirup dan insersi anal)
e. Berdasarkan bentuk (cairan, pasta, pil/kapsul, kristal/block, bubuk, gas dan lapisan kertas)

Ciri-Ciri Penyalahguna Napza

Tanda-tanda umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat dalam penyalahgunan NAPZA :

1. Prestasi anak menurun tajam
2. Kebiasaan berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih menjadi buruk
3. Perubahan tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya.
4. Anak tidak memperhatikan kebersihan diri
5. Mendadak menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta cenderung apatis
6. Tidak menuruti lagi disiplin rumah
7. Mata sering merah dan nafsu makan berubah
8. Berat badang menurun
9. Gampang tersinggung
10. Anda sering mencium bau aneh dikamarnya
11. Mulai ada insiden-insiden pencurian dirumah atau disekolah yang dilaporkan
12. dll.

Dampak Penyalahgunaan Napza

a. Aspek Fisik

Efek NAPZA bagi tubuh tergantung pada jenis NAPZA, jumlah/dosis, frekuensi pemakaian, cara menggunakan (apakah digunakan bersamaan dengan obat lain), faktor psikologis (kepribadian, harapan dan perasaan saat memakai), dan faktor biologis (berat badan, dan kecenderungan alergi).

b. Aspek Psikologis

Berbagai gangguan psikis atau kejiwaan yang sering dialami oleh mereka yang menyalahgunakan NAPZA antara lain adalah: depresi, paranoid, percobaan bunuh diri, melakukan tindak kekerasan, dan lain-lain.

c. Aspek Sosial – Ekonomi

Dampak sosial menyangkut kepentingan lingkungan masyarakat yang lebih luas diluar diri para pemakai itu sendiri, yaitu: keluarga, sekolah, tempat tinggal, bahkan bangsa. Penyalahgunaan NAPZA yang semakin meluas merugikan masyarakat diberbagai aspek kehidupan mulai dari aspek kesehatan, sosial psikologis, hukum, hingga ekonomi.

d. Aspek Kesehatan

Dalam aspek kesehatan, penyalahgunaan NAPZA tidak hanya berakibat buruk pada diri para pemakai tetapi juga orang lain yang berhubungan dengan mereka. Pemakaian NAPZA melalui pemakaian jarum suntik bersama misalnya, telah terbukti menjadi salah satu penyebab meningkatnya secara drastis penyebaran HIV dan AIDS di masyarakat, selain penyakit lain seperti Hepatitis B dan C.

e. Aspek Sosial dan Psikologis

Tekanan berat pada orang-orang terdekat pemakai, seperti : saudara, orang tua, kerabat, teman. Keluarga sebagai unit masyarakat terkecil harus menanggung beban sosial dan psikologis terberat menangani anggota keluarga yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaan NAPZA.

f. Aspek Hukum dan Keamanan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak perilaku menyimpang seperti perkelahian, tawuran, kriminalitas, pencurian, perampokan, dan perilaku seks berisiko, dipengaruhi atau bahkan dipicu oleh penggunaan NAPZA. Pemakai NAPZA seringkali tidak dapat mengendalikan diri dan bersikap tidak sesuai dengan norma-norma umum masyarakat.

g. Aspek Ekonomis

Aspek ekonomis dari penyalahgunaan NAPZA sudah sangat nyata yaitu semakin berkurangnya sumber daya manusia yang potensial dan produktif untuk membangun negara. Para pemakai NAPZA tidak membantu, tetapi justru menjadi beban bagi negara. Bukan hanya dalam bentuk ketiadaan tenaga dan sumbangan produktif, tetapi negara justru harus mengeluarkan biaya sangat besar untuk menanggulangi persoalan penyalahgunaan NAPZA.

Penanggulangan Penyalahgunaan Napza

a. Pencegahan (Preventif)

Dengan mengurangi pasokan (Supply Reduction), Mengurangi permintaan (Demand Reduction), Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction)

b. Pengobatan (Kuratif)

Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi : Fase penerimaan awal (inisial intake), Fase detoksifikasi, Terapi komplikasi medik

c. Pemulihan (Rehabilitatif)

Tahap ini biasanya terdiri atas: Fase Stabilisasi, Fase Sosialisasi Dalam Masyarakat.




Minuman alkohol dalam batas rendah sering digunakan untuk kesehatan. Tapi yang terjadi orang-orang yang minum alkohol jadi tidak terkontrol dengan terus menenggak hingga batas yang berlebih. Ujung-ujungnya maut yang menjemputnya.

Korban tewas karena minuman alkohol dan
campurannya (oplosan) terus berjatuhan. Saking susah terkontrol saat minum alkohol, orang jadi lupa pada ancaman kematian yang mengintainya.


Artikel ini sengaja kami persembahkan kepada kawan-kawan yang merasa JAGOAN dan bangga bahwa dirinya seorang Pengisap Ganja sejati, banyak alasan kawan-kawan yang menghisap ganja ada yang bilang untuk kerja lah, agar dibilang gaul sama teman yang lainnya, dan ada juga yang bilang hanya menemani teman saja... 

wahhh ribet dech alasan-alasan kawan kami ini.. smoga saja artikel ini dapt dijadikan bahan renungan buat teman-teman sekalian bahwa TAK ADA SEORANGPUN yang bisa dibilang JAGOAN kalo udah ketangkap Polisi karena GANJA....